Saya ingat waktu itu baru telat haid sekitar 2 hari. Rasanya deg-degan berat, karena jadwal haid saya tidak pernah telat. Ditunggu sambil mikir, "Aduh beli test pack ga ya?". Akhirnya telat 4 hari haid saya langsung tes, eh pas liat hasilnya sih dua garis, tapi garis yang satu lagi tipiiiissss banget, "Rusak ga nih test pack??", dengan rasa penasaran tinggi, besoknya langsung beli 2 test pack lagi. Berhubung hasilnya ga beda jauh, akhirnya memutuskan untuk ke obgyn, eh tapi ternyata lagi ada libur nasional pas Sabtu itu, dan Minggu ga ada obgyn yang buka, yiuukk. Perasaan menggantung itu ga enak banget, bikin ga tenang.
Oke, Senin saya akhirnya berkesempatan ke obgyn. Sampai sana, dokternya cuma bilang,
"Mana nih ga ada kantong rahimnya", glupp!!! (saya pun menelan ludah banyak-banyak).
"Jadi saya hamil apa engga nih dok?", makin ga tenang dah.
"Mungkin masih penebalan rahim, kita cek 2 minggu lagi, soalnya takut hamil diluar kandungan", ah horror deh nih dokter.
Akhirnya cuma dikasih Duphaston (obat penguat kandungan), Folat, dan Vitamin oh plus obat batuk, karena saya lagi batuk parah waktu itu.
Menunggu seminggu kemudian, lalu terjadilah flek, kecil sih tapi asli bikin panik. Jadilah saya pergi ke obgyn lain dengan RS berbeda. Sampai disana dokternya lebih horror lagi,
"Iya saya belum lihat ada kantung rahimnya, dan disini kok banyak cairan", sambil ngubek-ngubek dengan USG transvaginal.
"Gini, di test lab saja, mengecek kekentalan darah, bla bla bla.. (panjang deh penjelasannya)", kata dokternya sambil nerangin kenapa kantungnya belum ada.
In the end hasil test saya semua normal dan baik-baik saja.
--------
Berhubung kurang sreg dengan kedua obgyn saya sbelumnya (sekedar info, saya sudah 4 kali ganti obgyn), akhirnya pindah RS dan mencari obgyn baru. Bertemulah saya dengan dr.Diah Sartika Sari, SPOG di Kemang Medical Care. Pertama dateng saya lupa di kehamilan berapa minggu, kalau ga salah 8 atau 9 minggu. Terus first impression sama RS-nya, bagus yah interiornya, hahaha. Anyway intinya saya suka sama total keseluruhan RS-nya, nyaman sekali.
Pas masuk ke ruangan, saya diperiksa dua kali, pake USG biasa yang di perut dan hasilnya ga terlihat apa-apa, yak lagi-lagi saya ga tenang, dan akhirnya pakai USG Transvaginal, wow kantung rahimnya muncul meskipun belum terlihat ada janin, Alhamdulillah. So far konsultasi dengan dr. Diah itu enaaaakkk, selain bisa ngobrol lama, dia komunikatif sekali, saya sampe berasa kehabisan pertanyaan, dan dia tetep sambil ngejelasin juga ngasih tips-tips oke, bagusnya lagi RS KMC tidak sembarangan kasih obat-obatan (ada audit resep katanya). Bu dokter bilang, 4 minggu lagi disuruh kontrol.
--------
Kunjungan kedua saya ke dr. Diah, adalah momen paling mengharukan. Pas di USG, saya melihat gerak-gerik mahluk mungil, calon tangannya seperti melambai-lambai kepada saya dan suami. Nangissssss deh tuh disitu, selain terharu, saya pun ga pernah menyangka akan seperti itu yang saya lihat. Lalu dokter memperdengarkan jantungnya, dan lagi-lagi speechless berat. Detaknya cepat sekali, bunyinya kencang, diselingi calon tangannya yang terus bergerak.
Proses mual, muntah, ga enak badan, meriang, kembung, lemes dan segala yang berat saat kehamilan seperti terlupakan rasanya, terbayar oleh pemandangan itu. Dr. Diah juga baik, hasil foto USG tidak dikenakan charge, hehe kan lumayan.
Sekarang saya menanti kunjungan ketiga untuk kontrol. Sangat antusias tapi perjalanan semakin berat. Saya harus akui muntah-muntah saat hamil cukup membuat depresi. Untung saja saya selalu lapar, jadi asupan makanannya juga banyak. Belum lagi mual yang datang dengan mudah, suami baru pulang kantor aja saya mual, dia sedang tidur pun saya mual, bahkan saya tidur menghadap kekanan saja pakai mual. Sungguh saya tidak mengerti proses ini tapi dokter bilang mual itu pertanda janin sehat.
Baiklah, sekian proses trimester pertama saya. Berikut adalah beberapa perubahan yang terjadi pada saya selama trimester 1 :
1.
Drama kulit.
Kulit saya sangat berminyak, namun semenjak hamil berubah menjadi sangat kering bahkan hingga mengelupas setiap hari, tidak sampai disitu, kulit pun menjadi berjerawat kecil-kecil tapi seluruh wajah. Solusi : mengganti sabun muka dengan Sebamed. Hasil memuaskan, kulit jadi sehat.
2.
Lapar tapi perut harus kompromi.
Pada bulan ke 2, saya tidak sanggup makan banyak sekaligus karena efeknya kembung yang menyakitkan. Solusi : makan porsi kecil tiap 4 jam dan tidak minum air saat sedang makan, minumnya sebelum atau sesudah.
Pada bulan ke 3, porsi makan saya seperti monster, bisa melahap semuanya tapi perut masih kelaparan. Solusi : menyediakan segala jenis cemilan. Dari mulai kue sampe apa pun yang bisa dimakan harus ada disamping tempat tidur. Khususnya tengah malam pasti terbangun karena lapar.
3.
Mual.
Ini hal biasa, tapi paling sulit buat saya. Solusi : menghindari keramaian, tidak pakai parfum atau apa pun yang terlalu wangi, tidak boleh dalam kondisi lapar karena memicu mual.
4.
Muntah.
Biasa terjadi bila makanan terlalu berbumbu. Sebaiknya muntah jangan ditahan karena semakin lama rasanya semakin kuat. Biasanya kalau sudah ada perasaan mau muntah saya hanya memuntahkan saat mau mandi, karena biar sekalian mandi. Solusi : jangan makan terlalu kenyang, itu selalu memicu keinginan muntah.
5.
Sulit tidur.
Hahaha kalau ini saya ga tau solusinya apa. Sampai sekarang sulit tidur itu masih terjadi. Jam tidur mulai 1 pagi, subuh bangun dan kembali tidur sampai jam 10 pagi. Keliatannya aja lama, tapi tidur ga pernah nyenyak karena selalu terbangun, dan mengalami mimpi-mimpi absurd. Hal ini semuanya wajar saat hamil.
6.
Celana tidak ada yang muat.
Solusi : mencoba belly belt dari Mothercare. Ini rekomendasi teman saya, tapi berhubung masih bisa dipaksakan baju lamanya, jadi saya belum beli dan kebetulan saya jarang keluar rumah juga.
7.
Mood naik turun semacam rollercoaster ride.
Percayalah hormon hamil itu membuat saya lebih mudah emosi, saya lupa hormon apa yg berperan tapi jangan heran melihat ibu hamil sering ngedumel haha karena itu hal yang sangat biasa. Solusi : Jaga perasaan ibu hamil baik-baik, hehehe.
Sekian pengalaman hamil muda saya, memang tidaklah mudah menjalaninya, tapi itu dia perjuangan jadi ibu, seperti kata pepatah antara hidup dan mati rasanya. Gudluck untuk semua para ibu muda yang menjalani trimester pertamanya :)