"Lana dan Szizzel, boneka favoritnya (Drullig Doll IKEA)", 2015
(1,5 tahun)
Sudah lama saya tidak update, dikarenakan kesibukan bersama anak-anak sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk saya menuliskan cerita-cerita seru bulan ini. Tapi saya usahakan untuk terus memberikan informasi yang bermanfaat bagi ibu dan anak.
Lana kini sudah seperti anak usia 2 tahun, fasih sekali berbicara dan merangkaikan kalimat. Bahkan sudah bisa menggunakan ekspresi membujuk dan tentunya mengenali sesuatu yang manipulatif. Berat badannya pun hanya berbeda 2 kilogram dengan kakaknya Lola. Sehingga saya melihat Lana tidak seperti anak 1 tahun.
"Lola yang selalu menemani saya setiap hari berpergian", 2015
(3,5 tahun)
Sementara Lola yang kini sudah tidur di kamarnya sendiri (maaf saya belum sempat upload foto kamar Lola yang sudah jadi, tapi silahkan melihat album Instagram jika ingin mengetahui hasilnya) telah berubah menjadi gadis cilik yang lebih mandiri. Banyak hal yang sulit dijelaskan ketika anak kita berubah menjadi sosok seseorang yang mulai mengerti apa yang dia ingin capai dan apa yang dia rasakan ketika gagal.
Sebagai ibu saya merasa harus lebih banyak ilmu agar dapat menghadapi anak dengan arahan yang benar, karena sering kali saya menyerah untuk memberikan solusi kepada Lola. Terkadang juga saya merasa bimbang dalam mengutarakan keinginan saya tanpa harus melukai perasaan anak. Entahlah apa ibu lain juga turut merasakannya atau tidak.
Yang pasti memiliki kedua anak perempuan manis ini membuat hidup saya sangat berubah di 2015. Betapa bersyukurnya akhir 2014 kemarin telah memilih menjadi Ibu Rumah Tangga. Saya juga merasa bahwa mereka adalah sumber kebahagiaan keluarga ini yang sudah semestinya patut dibahagiakan oleh saya.
Cita-cita saya hanya ingin membesarkan mereka menjadi anak-anak yang bahagia. Dan saya juga merasa lebih bahagia dengan selalu bersama Lola dan Lana.
6 comments
Happy mommy happy kids ya Kak Fifi :)
ReplyDeleteHihi iyaaaa :) In shaa Allah happy family too..
DeleteHai kak, salam kenal..
ReplyDeleteMembaca postingan kakak yang udah memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan kantoran benar-benar membuat aku terinspirasi. Saat ini saya memang masih menjadi ibu bekerja, full time dari senin hingga jum'at. Belakangan ini hati saya mengalami kebimbangan karena rasanya benar-benar ingin sepenuhnya memberikan waktu yang tidak terbagi untuk anak-anak dirumah *anak saya juga sudah 2 :)*
Membaca tulisan kak Fifi beberapa waktu lalu cukup mencerahkan pikiran saya, tinggal membulatkan dan memantapkan tekad untuk benar-benar mewujudkan berhenti dari pekerjaan kantoran, Bismillah yah kak, doakan saya.. aamiin..
Haloooo jugaaa.
DeleteWah senang sekali kalau sudah mengikuti cerita di blog ini. Semoga isinya bisa memberikan manfaat yaa. Kebimbangan jadi ibu RT itu wajar, karena pasti ingin dekat dengan anak, tapi yang berhasil meyakinkan aku juga adalah keyakinan bahwa Allah akan memberikan rejeki yang lebih luar biasa. Dan benar abis resign malah ngerasa hidup sangat berbahagia dikasih kesempatan bisa sama anak sekaligus tetap berkarya dan menghasilkan lebih banyak lagi. Jd aku ngerasa langkah ini emang langkah yang lebih di ridhoi oleh keluarga dan orang tua. In shaa Allah jadi barokah keputusannya :) Semangat yaaa. Kalau pun tetap menjadi working mom, menurut aku juga tetap membanggakan kok, prestige nya itu lohhh, yang bikin aku kangen sebenernya. Jadi ibu apa pun yang penting ibu harus happy, hihi.
benerr.. yang penting dijalanin dan diyakinin bahwa yang kita lakukan mendapat Ridho Allah SWT, itu yang terpenting.. ohya kak, kalau masih inget, aku yang pernah beli Car Seat yang warna hitam waktu anak kedua aku baru lahir.. sekarang si adek udah besar, jadinya buat kursi ayun2an dia deh di rumah.. hihihi...
ReplyDeleteWaaaa mbaaak, apa kabar. Semoga nambah anak kedua ketiga ya, hihihi, biar bisa dipake terus carseatnya. Aku uda di 2 anak cukup aja, hahaha.
Delete