Kemarin kami sekeluarga menghadiri pernikahan sepupu saya di Bandung. Trip kali ini saya tidak banyak memotret dan ini pun juga hanya menggunakan iPhone saja, dikarenakan kondisinya yang cukup sibuk dan repot. Perjalanan singkat ini sebetulnya bukan berlibur, melainkan memang mendatangi acara pernikahan. Namun saya akan berbagi beberapa tempat baru yang cukup menarik saat kemarin didatangi.

Secret Garden, adalah sebuah restoran asri yang sejuk, lokasinya masih satu blok dengan Miss Bee Providere, di daerah Ciumbuleuit (lihat artikel saya tentang Miss Bee disini). Suasananya sejuk karena penuh rumput dan pepohonan, serta sangat luas. Anak-anak puas berlari bebas kesana kemari. Menu makanannya disini pun tidak mahal, sementara Miss Bee cenderung mahal untuk sebuah resto di Bandung. Kekurangannya, tidak sebagus asitektur Miss Bee yang semi modern minimalis.


Usai makan siang, saya dan keluarga menginap di Amaroossa, hotel yang kami pilih karena lokasinya satu jalan dengan gedung pernikahan sepupu saya. Tidak sampai 2 menit dari hotel sudah sampai tempat resepsi. Hotel Amaroossa pernah saya review disini. Jika melihat kondisinya sekarang, sudah tidak sebagus 3 tahun lalu, padahal ini hotel bintang empat namun menurut saya masih lebih baik menginap di Mercure dengan harga yang hampir sama namun fasilitas lebih memuaskan. Saya juga sempat merasa pelayanannya kurang tanggap, ketika memesan extra bed sejak check-in, namun baru diantarkan pukul 5 sore.

Pernikahan sepupu saya ini dilangsungkan sejak akad pukul 3 dan resepsi pukul 7 malam, sehingga saya sangat merasa hectic kala itu dengan harus memulas make-up dan juga bersiap-siap. Oleh karenanya tidak banyak foto yang berhasil saya kumpulkan. Bahkan foto anak-anak di acara pun smpai saya lupa abadikan, dan tentunya Lola & Lana tertidur pulas di kala resepsi masih berlangsung. Untungnya saya membawa 2 stroller.


Keesokan harinya, kami mampir ke Dago untuk Car Free Day. Ini adalah kali pertama kami sekeluarga untuk mencoba CFD di Bandung. Parkir di dekat jembatan layang Pasupati, kemudian berjalan dimulai dari Kartika Sari Dago. Sepanjang perjalanan kami melihat banyak atraksi, ini mengingatkan saya pada masa kuliah dahulu, kami berjalan menyusuri Dago dari ITB dengan kostum buatan sendiri. Maklum kuliah Seni Rupa dan Desain, selama 4 tahun banyak menghabiskan momen seru tidak jauh dari atraksi dan perkostuman.


Usai CFD kami menyambangi Alun-Alun Masjid Agung, untuk melihat hasil renovasinya yang baru. Keren sekali, menggunakan rumput sintetis yang sangaaaatt luas, sehingga seluruh warga Bandung dapat menikmati udara terbuka dan bermain diatas rumput ini. Lola dan Lana juga asyik bermain bola yang banyak dijual disana. Parkiran juga mudah, cukup masuk ke basement masjid. Tampaknya alun-alun ini dibuat sebagai tempat hiburan rakyat, namun sangat bersih, karena selalu ada penjaga yang siap menegur orang yang tidak buang sampah ketika meninggalkan lokasi.


Pagi kami memang padat, setelah CFD dan Masjid Agung, kami kembali meluncur ke hotel untuk berenang sebelum check-out. Dulu di Amaroossa ada air terjunnya, tapi sekarang sudah tidak dipakai lagi. Kolam renangnya cukup menyenangkan dan asri walaupun air dingin dan kecil tempatnya.


Setelah berisitirahat sekejap, kami pun check-out dan bersantap siang menuju Dago Asri, yaitu ke Congo Cafe. Tempatnya super luas. Beberapa tahun lalu saya dan suami kesini, belum melihat lokasi yang baru, masih kecil areanya dan ternyata sekarang sudah melebar hingga ada gedung indoor di belakang (seperti yang tampak pada foto). Tidak hanya itu, saya suka karena ada playground untuk anak-anak puas bermain. Porsi makanan cukup besar dan harganya seperti di Jakarta, sekitar Rp. 100,000 per orang.

Trip ini terasa padat meskipun hanya 24 jam kami disini. Namun ternyata cukup menyenangkan. Semoga informasi lokasi-lokasi baru ini dapat menjadi pilihan berlibur bersama keluarga di Bandung.