25 Agustus 2013 - Minggu Pagi
Jam 05.00 subuh sudah siap-siap akan berangkat ke Ancol untuk Maternity Photography. Sampai di sana jam 06.00 pagi sudah ramai sekali, masuknya saja sampai antri dan parkiran sudah penuh. Lalu saya pun difoto oleh suami dan Lola bermain di pantai dengan baby sitter. Akhirnya jam 10.00 sudah selesai, lalu kami berjalan-jalan dan makan.
Minggu Malam
Berkegiatan seperti biasa, tidak merasakan ada yang aneh hingga akhirnya saat akan tidur mulai merasakan mulas dan kontraksi yang teratur. Awalnya 30 menit sekali, menjadi 15 menit dan ketika 10 menit sekali memutuskan untuk ke rumah sakit. Sempet ragu antara berangkat ke RS atau tidak karena rasa mulasnya yang biasa saja namun sudah teratur.
Sampai di RS Hermina Galaxy seperti biasa CTG terlebih dahulu (oh iya akhirnya saya pilih RS ini karena paling dekat dengan rumah dan cocok sama dr. Wulandari dari sejak masuk trimester ke 2). Usai CTG mulasnya hilang, benar-benar tidak muncul lagi sampai keesokan hari, akhirnya diputuskan untuk pulang lagi ke rumah sampai betul-betul mulas yang kuat.
26 Agustus 2013 - Senin Pagi
Saya sibuk mengurus mobil ke asuransi, karena saya sempet menyeruduk truk saat rem mendadak di jalan tol padahal sedang didalam kemacetan dan jaraknya tidak sampai 1 meter dari truk. Dasar ibu hamil refleksnya kurang dan sebalnya lagi supir truknya kabur (sungguh cobaan disaat hamil besar). Seharian itu mengurus asuransi ditemani ibu saya lalu sore harinya ke bengkel. Saat pulang saya mendapati flek yang cukup banyak, akhirnya memutuskan untuk ke RS saja padahal belum mulas lagi, tapi kebetulan sedang ada jadwal akan kontrol ke obgyn juga.
Senin Sore
Di cek pembukaan masih sama dengan semalam yaitu pembukaan 1. Artinya seharian tidak ada kemajuan, menurut dokter mungkin tali pusatnya sang bayi pendek sehingga tidak maju pembukaannya, kalau masih begitu sebetulnya boleh pulang, tapi berhubung air ketuban saya kurang dari jumlah normal, dokter pun menyarankan untuk observasi di RS.
Senin Malam
Ternyata tidak juga maju pembukaannya, akhirnya diputuskan untuk di induksi melalui infus agar mulas saya lebih konstan dan kuat. Untung saya tidak takut dengan jarum, tapi lebih takut saat mengecek pembukaan. Kasus kehamilan saya kali ini disertai varises dari jalan lahir hingga mata kaki (bagian kanan saja), jadilah setiap dicek pembukaan sakitnya minta ampun. Dari pembukaan 1 ke 2 pengecekan pembukaan sampai dengan 10 kali (karena tidak juga maju, sementara saat Lola hanya 3 kali cek karena lancar terus pembukaannya).
Di induksi itu harapannya bisa mulas, dan pembukaan berjalan lebih cepat, ternyata tidak juga maju loh sampai Selasa siang. Untung kamar observasi & bersalinnya enak sekali (dijadikan satu), pasien hanya saya sendiri dan bisa menggunakan kasur yang di kamar rawat inap sehingga lebih empuk. Sewaktu di KMC kamar observasi untuk 2 pasien padahal sesama paket VIP, dan yang menemani juga hanya dikasih kursi kecil. Di sini ada TV, ada kamar mandi sendiri, ada sofa, ada sofa bed juga, sudah seperti di kamar rawat inap saja padahal untuk melahirkan.
27 Agustus 2013 - Selasa Pagi
Mulas sudah lumayan terasa, karena masih tidak jelas akhirnya kembali ke kamar rawat inap, sampai mulasnya cukup kuat. Rencananya nanti pembukaan 4 saya ingin di ILA saja karena takut tidak kuat menghadapi sakitnya penekanan pembuluh darah di varises oleh bayi yang nantinya keluar. Di cek pembukaan saja sudah sakit sekali, bagaimana kalau ditekan bayi.
Sumber Info Bunda :
"Tehnik ILA atau Intrathecal Narcotics for Labor Analgesia adalah teknik pembiusan dalam proses persalinan dengan cara menyuntikkan obat bius di daerah spinal (tulang belakang). Teknik ini tidak banyak digunakan karena hanya menggunakan obat-obatan yang bersifat pereda rasa sakit, tidak benar-benar total membuat kebal atau hilang rasa sakit seperti teknik lainnya (teknik epidural).
Keuntungan teknik ini adalah, ibu dapat merasakan awal terjadinya persalinan lalu diberikan pembiusan ILA untuk mulai proses mengejan, anggota gerak badan masih dapat bergerak dan berkontraksi setelah diberikan bius secara ILA."
Selasa Siang
Mulas sudah lebih kuat tapi saat di cek ternyata baru pembukaan 3. Asli lama sekali ini jalannya pembukaan, sewaktu Lola dulu dari pembukaan 3 ke 10 hanya beberapa jam, sementara ini berhari-hari. Dokter khawatir air ketuban menjadi keruh karena dari denyut jantung bayinya menunjukan dia stress. Karena tali pusat pendek jadilah air ketuban dipecahkan agar bayi bisa mencari jalan lahir dengan lebih mudah. Oke dipecahkan ketuban artinya nanti 6 jam lagi semoga bisa masuk pembukaan 4 dan siap di ILA. Kalau lebih cepat lebih bagus.
Awal kehamilan dengan vonis varises saya bertemu obgyn dari RS lain dan langsung disuruh melahirkan Caesar, tetapi begitu bertemu dr. Wulandari dia selalu yakin saya bisa melahirkan normal, karena sudah banyak pasien dia yang mengalami hal yang sama. Saat saya mulai mulas lebih kuat, yang ada malah mengamuk kepada suami karena tidak dapat nahan sakitnya. Malah meminta caesar aja atau setidaknya langsung di ILA saat itu juga.
Selasa Sore
Saya mulai berteriak-teriak di kamar bersalin, ini kan seharusnya pembukaan 3 tapi kenapaaaaaaa kayak pembukaan 8 sakitnya, lama-lama sudah terasa seperti akan mengejan untuk melahirkan, jangan-jangan sudah pembukaan lengkap. Suami keluar memanggil suster untuk tindakan ILA saat itu juga, jadi dipanggillah dokter anastesi. Suster pun kembali mengecek pembukaan saya berharap sudah masuk pembukaan 4 dan sang dokter anastesi pun sudah dijalan. Tapi yang terjadi adalah . . .
Kepala bayi sudah terlihat, susternya kaget langsung berlari memanggil dokter Wulan, karena dari pecah ketuban sampai melahirkan hanya jeda 30 menit (harapannya 6 jam lagi bukaan 4 dan mungkin melahirkannya besok). Konon kata suster-suster disitu saya termasuk yang langka, pembukaan dari pecah ketuban terlalu cepat. Semua suster langsung sibuk mempersiapkan peralatan, dan untung obgyn saya belum pulang, karena kebetulan sesudah ini dia ada jadwal tindakan pasien lain. Nah tidak jadilah itu ILA, keburu saya melahirkan, lumayan juga menghemat biaya banyak, secara ILA lumayan harganya belum kalau rugi bandar saat disuntik tahunya langsung melahirkan, efek biusnya kan belum langsung mulai.
Ketika melahirkan menurut saya tidak sakit, malah kalau melihat videonya muka saya lurus lempeng, hahaha. Faktor pinggul yang besar, jadi sekali mengejan bayinya keluar hanya beberapa detik. Tapi ya sebelumnya yang bagian mulas sih lebih luar biasa sakit dan super traumatis daripada ketika melahirkan Lola. Begitu bayinya keluar ternyata benar tali pusat dia hanya 20 cm, normalnya pada bayi 60 cm.
Lega abis melahirkan? Tidak juga, saya mendapatkan jahitan banyak sekali termasuk varisesnya dijahit, prosesnya lumayan lama untuk urusan jahit menjahit, sembari saya Inisiasi Menyusui Dini. Badan rasanya sakit semua, perih dan serba tidak jelas. Jangan tanya excited apa tidak, yang ada hanya ingin tidur, lelah berhari-hari statusnya digantungkan oleh bayi, hihi. Alhamdulillah dapat melahirkan dengan normal, melihat bayi saya sehat, melihat dia menatap saya. 9 bulan yang panjang ini pun akhirnya dihadapkan dengan proses melahirkan yang cukup seru dan membuahkan anak cantik dan manis.
Alana Aisha Alvianto lahir di 38 minggu pada Selasa, 27 Agustus 2013 (berbeda 5 hari dengan kakak Lola), jam 17.45 dengan panjang 48 cm, berat 3,39 kg. It was super amazing, kata orang melahirkan anak kedua lebih mudah, kalau menurut saya setiap anak ceritanya pasti berbeda. We call her Lana. Oh ya arti nama Alana : precious, calm, good looking, bright star, and peaceful. Dan Aisha : life, living properous, and Muhammad SAW's wife.
Pengalaman saya di RS Hermina Galaxy ini menyenangkan sekali, semua susternya sangat ramah dan kooperatif, selain itu sehabis melahirkan diberikan banyak ilmu, sewaktu di KMC sesudah melahirkan ya pulang. Disini ada pelatihan senam nifas, kursus perawatan bayi, dan pijat laktasi. Ketika pulang pun susternya semua memberikan ucapan selamat sudah melahirkan padahal sudah hari keesokannya dan juga saat sudah hari lusa waktunya pulang. Mereka pun tidak bosan dimintai tolong, biasanya RS menggunakan bel kalau disini memakai intercomm jadi sambil berbicara seperti sedang loud spkeaker di telepon. Tidak repot lagi.
Di RS Hermina Galaxy untuk kamar VIP bayinya rooming in, saat saya sudah melahirkan dan sangat lelah, bayinya diperbolehkan masuk ke kamar bayi dahulu, sehingga saya bisa istirahat total, menyenangkan sekali. Kalau menangis baru dianterkan ke kamar untuk menyusui. Ruang rawat inapnya juga 2 kali lebih besar daripada di KMC, sehingga lega sekali saat sedang banyak tamu yang berkunjung. Itu pintu besar bukan lemari tapi kamar mandi, hehe bentuknya seperti pintu lemari. Untuk biaya melahirkan pun sama dengan estimasi awal yang diberikan oleh RS.
Semoga pengalaman melahirkan ini selalu diingat oleh Lana, agar tahu ibunya dulu melahirkan Lana penuh perjuangan melawan rasa sakit dan merasakan hamil 9 bulan yang panjang. Selamat 1 minggu Lana.
Jam 05.00 subuh sudah siap-siap akan berangkat ke Ancol untuk Maternity Photography. Sampai di sana jam 06.00 pagi sudah ramai sekali, masuknya saja sampai antri dan parkiran sudah penuh. Lalu saya pun difoto oleh suami dan Lola bermain di pantai dengan baby sitter. Akhirnya jam 10.00 sudah selesai, lalu kami berjalan-jalan dan makan.
Minggu Malam
Berkegiatan seperti biasa, tidak merasakan ada yang aneh hingga akhirnya saat akan tidur mulai merasakan mulas dan kontraksi yang teratur. Awalnya 30 menit sekali, menjadi 15 menit dan ketika 10 menit sekali memutuskan untuk ke rumah sakit. Sempet ragu antara berangkat ke RS atau tidak karena rasa mulasnya yang biasa saja namun sudah teratur.
Sampai di RS Hermina Galaxy seperti biasa CTG terlebih dahulu (oh iya akhirnya saya pilih RS ini karena paling dekat dengan rumah dan cocok sama dr. Wulandari dari sejak masuk trimester ke 2). Usai CTG mulasnya hilang, benar-benar tidak muncul lagi sampai keesokan hari, akhirnya diputuskan untuk pulang lagi ke rumah sampai betul-betul mulas yang kuat.
26 Agustus 2013 - Senin Pagi
Saya sibuk mengurus mobil ke asuransi, karena saya sempet menyeruduk truk saat rem mendadak di jalan tol padahal sedang didalam kemacetan dan jaraknya tidak sampai 1 meter dari truk. Dasar ibu hamil refleksnya kurang dan sebalnya lagi supir truknya kabur (sungguh cobaan disaat hamil besar). Seharian itu mengurus asuransi ditemani ibu saya lalu sore harinya ke bengkel. Saat pulang saya mendapati flek yang cukup banyak, akhirnya memutuskan untuk ke RS saja padahal belum mulas lagi, tapi kebetulan sedang ada jadwal akan kontrol ke obgyn juga.
Senin Sore
Di cek pembukaan masih sama dengan semalam yaitu pembukaan 1. Artinya seharian tidak ada kemajuan, menurut dokter mungkin tali pusatnya sang bayi pendek sehingga tidak maju pembukaannya, kalau masih begitu sebetulnya boleh pulang, tapi berhubung air ketuban saya kurang dari jumlah normal, dokter pun menyarankan untuk observasi di RS.
Senin Malam
Ternyata tidak juga maju pembukaannya, akhirnya diputuskan untuk di induksi melalui infus agar mulas saya lebih konstan dan kuat. Untung saya tidak takut dengan jarum, tapi lebih takut saat mengecek pembukaan. Kasus kehamilan saya kali ini disertai varises dari jalan lahir hingga mata kaki (bagian kanan saja), jadilah setiap dicek pembukaan sakitnya minta ampun. Dari pembukaan 1 ke 2 pengecekan pembukaan sampai dengan 10 kali (karena tidak juga maju, sementara saat Lola hanya 3 kali cek karena lancar terus pembukaannya).
Di induksi itu harapannya bisa mulas, dan pembukaan berjalan lebih cepat, ternyata tidak juga maju loh sampai Selasa siang. Untung kamar observasi & bersalinnya enak sekali (dijadikan satu), pasien hanya saya sendiri dan bisa menggunakan kasur yang di kamar rawat inap sehingga lebih empuk. Sewaktu di KMC kamar observasi untuk 2 pasien padahal sesama paket VIP, dan yang menemani juga hanya dikasih kursi kecil. Di sini ada TV, ada kamar mandi sendiri, ada sofa, ada sofa bed juga, sudah seperti di kamar rawat inap saja padahal untuk melahirkan.
27 Agustus 2013 - Selasa Pagi
Mulas sudah lumayan terasa, karena masih tidak jelas akhirnya kembali ke kamar rawat inap, sampai mulasnya cukup kuat. Rencananya nanti pembukaan 4 saya ingin di ILA saja karena takut tidak kuat menghadapi sakitnya penekanan pembuluh darah di varises oleh bayi yang nantinya keluar. Di cek pembukaan saja sudah sakit sekali, bagaimana kalau ditekan bayi.
Sumber Info Bunda :
"Tehnik ILA atau Intrathecal Narcotics for Labor Analgesia adalah teknik pembiusan dalam proses persalinan dengan cara menyuntikkan obat bius di daerah spinal (tulang belakang). Teknik ini tidak banyak digunakan karena hanya menggunakan obat-obatan yang bersifat pereda rasa sakit, tidak benar-benar total membuat kebal atau hilang rasa sakit seperti teknik lainnya (teknik epidural).
Keuntungan teknik ini adalah, ibu dapat merasakan awal terjadinya persalinan lalu diberikan pembiusan ILA untuk mulai proses mengejan, anggota gerak badan masih dapat bergerak dan berkontraksi setelah diberikan bius secara ILA."
Selasa Siang
Mulas sudah lebih kuat tapi saat di cek ternyata baru pembukaan 3. Asli lama sekali ini jalannya pembukaan, sewaktu Lola dulu dari pembukaan 3 ke 10 hanya beberapa jam, sementara ini berhari-hari. Dokter khawatir air ketuban menjadi keruh karena dari denyut jantung bayinya menunjukan dia stress. Karena tali pusat pendek jadilah air ketuban dipecahkan agar bayi bisa mencari jalan lahir dengan lebih mudah. Oke dipecahkan ketuban artinya nanti 6 jam lagi semoga bisa masuk pembukaan 4 dan siap di ILA. Kalau lebih cepat lebih bagus.
Awal kehamilan dengan vonis varises saya bertemu obgyn dari RS lain dan langsung disuruh melahirkan Caesar, tetapi begitu bertemu dr. Wulandari dia selalu yakin saya bisa melahirkan normal, karena sudah banyak pasien dia yang mengalami hal yang sama. Saat saya mulai mulas lebih kuat, yang ada malah mengamuk kepada suami karena tidak dapat nahan sakitnya. Malah meminta caesar aja atau setidaknya langsung di ILA saat itu juga.
Selasa Sore
Saya mulai berteriak-teriak di kamar bersalin, ini kan seharusnya pembukaan 3 tapi kenapaaaaaaa kayak pembukaan 8 sakitnya, lama-lama sudah terasa seperti akan mengejan untuk melahirkan, jangan-jangan sudah pembukaan lengkap. Suami keluar memanggil suster untuk tindakan ILA saat itu juga, jadi dipanggillah dokter anastesi. Suster pun kembali mengecek pembukaan saya berharap sudah masuk pembukaan 4 dan sang dokter anastesi pun sudah dijalan. Tapi yang terjadi adalah . . .
Kepala bayi sudah terlihat, susternya kaget langsung berlari memanggil dokter Wulan, karena dari pecah ketuban sampai melahirkan hanya jeda 30 menit (harapannya 6 jam lagi bukaan 4 dan mungkin melahirkannya besok). Konon kata suster-suster disitu saya termasuk yang langka, pembukaan dari pecah ketuban terlalu cepat. Semua suster langsung sibuk mempersiapkan peralatan, dan untung obgyn saya belum pulang, karena kebetulan sesudah ini dia ada jadwal tindakan pasien lain. Nah tidak jadilah itu ILA, keburu saya melahirkan, lumayan juga menghemat biaya banyak, secara ILA lumayan harganya belum kalau rugi bandar saat disuntik tahunya langsung melahirkan, efek biusnya kan belum langsung mulai.
Ketika melahirkan menurut saya tidak sakit, malah kalau melihat videonya muka saya lurus lempeng, hahaha. Faktor pinggul yang besar, jadi sekali mengejan bayinya keluar hanya beberapa detik. Tapi ya sebelumnya yang bagian mulas sih lebih luar biasa sakit dan super traumatis daripada ketika melahirkan Lola. Begitu bayinya keluar ternyata benar tali pusat dia hanya 20 cm, normalnya pada bayi 60 cm.
Lega abis melahirkan? Tidak juga, saya mendapatkan jahitan banyak sekali termasuk varisesnya dijahit, prosesnya lumayan lama untuk urusan jahit menjahit, sembari saya Inisiasi Menyusui Dini. Badan rasanya sakit semua, perih dan serba tidak jelas. Jangan tanya excited apa tidak, yang ada hanya ingin tidur, lelah berhari-hari statusnya digantungkan oleh bayi, hihi. Alhamdulillah dapat melahirkan dengan normal, melihat bayi saya sehat, melihat dia menatap saya. 9 bulan yang panjang ini pun akhirnya dihadapkan dengan proses melahirkan yang cukup seru dan membuahkan anak cantik dan manis.
Alana Aisha Alvianto lahir di 38 minggu pada Selasa, 27 Agustus 2013 (berbeda 5 hari dengan kakak Lola), jam 17.45 dengan panjang 48 cm, berat 3,39 kg. It was super amazing, kata orang melahirkan anak kedua lebih mudah, kalau menurut saya setiap anak ceritanya pasti berbeda. We call her Lana. Oh ya arti nama Alana : precious, calm, good looking, bright star, and peaceful. Dan Aisha : life, living properous, and Muhammad SAW's wife.
Pengalaman saya di RS Hermina Galaxy ini menyenangkan sekali, semua susternya sangat ramah dan kooperatif, selain itu sehabis melahirkan diberikan banyak ilmu, sewaktu di KMC sesudah melahirkan ya pulang. Disini ada pelatihan senam nifas, kursus perawatan bayi, dan pijat laktasi. Ketika pulang pun susternya semua memberikan ucapan selamat sudah melahirkan padahal sudah hari keesokannya dan juga saat sudah hari lusa waktunya pulang. Mereka pun tidak bosan dimintai tolong, biasanya RS menggunakan bel kalau disini memakai intercomm jadi sambil berbicara seperti sedang loud spkeaker di telepon. Tidak repot lagi.
Di RS Hermina Galaxy untuk kamar VIP bayinya rooming in, saat saya sudah melahirkan dan sangat lelah, bayinya diperbolehkan masuk ke kamar bayi dahulu, sehingga saya bisa istirahat total, menyenangkan sekali. Kalau menangis baru dianterkan ke kamar untuk menyusui. Ruang rawat inapnya juga 2 kali lebih besar daripada di KMC, sehingga lega sekali saat sedang banyak tamu yang berkunjung. Itu pintu besar bukan lemari tapi kamar mandi, hehe bentuknya seperti pintu lemari. Untuk biaya melahirkan pun sama dengan estimasi awal yang diberikan oleh RS.
Semoga pengalaman melahirkan ini selalu diingat oleh Lana, agar tahu ibunya dulu melahirkan Lana penuh perjuangan melawan rasa sakit dan merasakan hamil 9 bulan yang panjang. Selamat 1 minggu Lana.